DEPOK – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Laoly menyatakan bahwa seluruh taruna lulusan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) harus mampu menyelesaikan besarnya tantangan terkait pelayanan publik.
Hal itu disampaikan Menkumham Yasonna saat mewisuda Taruna Poltekip angkatan 52 dan Taruna Poltekim angkatan 20 di Gedung BPSDM Kemenkumham, Depok, Kamis (23/12).
Kegiatan Wisuda Taruna Poltekip Angkatan 52 dan Poltekim Angkatan 20 Tahun Akademik 2021 ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM Kemenkumham RI.
Menurut Yasonna, tantangan Kementerian Hukum dan HAM di masa depan semakin besar, tuntutan masyarakat akan pelayanan publik pun semakin kompleks.
“Para lulusan Poltekim dan Poltekip punya peranan penting untuk menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut,” ucap Yasonna Laoly.
“Saudara sudah dididik dan disiapkan selama empat tahun untuk siap bekerja dan berkinerja di Kementerian Hukum dan HAM secara PASTI,” sambung Menkumham.
Guru Besar Ilmu Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) itu menyampaikan, seluruh taruna Poltekip dan Poltekim yang diwisuda hari ini adalah calon-calon pemimpin organisasi yang harus mampu menjadi role model atau contoh untuk organisasinya.
“Saudara harus mampu membawa Kementerian ini menjadi lebih baik lagi dan memberikan legacy di dalamnya,” ujar Yasonna.
Dalam acara wisuda yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, Yasonna berpesan agar para wisudawan mempunyai lima modal dasar untuk terjun ke dunia kerja di Kementerian Hukum dan HAM.
Kelima modal dasar itu, yang pertama adalah strategi; karena sebagai pemimpin harus mempunyai dan mampu membuat suatu strategi untuk percepatan kinerja organisasi.
“Kemudian integritas; ini yang paling penting karena harus ada dalam diri kita semua sebagai tuntunan dalam bertindak dan berperilaku,” pesan Menkumham Yasonna Laoly.
Ketiga adalah akuntabel, artinya semua perbuatan, perilaku maupun kinerja harus dapat dipertanggungjawabkan.
Keempat adalah profesional; melakukan semua tugas yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya, fokus pada tujuan, efektif dan efisien untuk hasil yang berkualitas.
Selain SIAP atau strategi, integritas, akuntabel, dan profesional, modal dasar kelima adalah harus mampu menguasai teknologi informasi dan bahasa asing, memiliki kemampuan literasi yang baik, memiliki jiwa hospitality dan entrepreneurship, serta daya networking.
“Semuanya bertujuan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sebagai wujud dari kehadiran langsung negara di tengah masyarakat,” kata Yasonna.
“Sekaranglah saatnya saudara-saudara mengaktualisasikan apa yang dipelajari selama ini,” tambahnya.
Taruna Poltekip dan Poltekim yang diwisuda hari ini adalah taruna penerimaan tahun 2017 yang seluruhnya berjumlah 506 orang, terdiri dari 256 taruna Poltekip, dan 250 taruna Poltekim.
Pembelajaran dimulai tahun 2018, namun sejak 16 Maret 2020 sampai saat ini, seluruh taruna melaksanakan pembelajaran jarak jauh (virtual) karena kondisi pandemi Covid-19. Adapun pelatihan dan pengasuhan dilakukan bersama UPT terkait.
Selain Menteri Hukum dan HAM RI Prof. Yasonna H. Laoly, Ph.D, turut hadir Sekjen Kemenkumham RI Komjen.Pol. Andap Budhi Revianto, Dirjen Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, Plt. Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana, dan Kepala BPSDM Hukum dan HAM Asep Kurnia, juga ikut menyaksikan prosesi wisuda bertempat di auditorium BPSDM.
Upacara wisuda ini iawali dengan pembukaan sidang senat terbuka dalam rangka wisuda taruna program Diploma IV Poltekip dan Poltekim Tahun Akademik 2021 oleh Ketua Senat Dewan Dosen Poltekim, Surya Pranata.
Dalam wisuda kali ini tercatat sejumlah 506 Taruna/Taruni yang terdiri dari 256 Taruna Poltekip dan 250 Taruna Poltekim yang merupakan penerimaan tahun 2017. (Red).