MEDAN – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI, Yasonna Laoly mengaku bangga dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus (Kanimsus) TPI Medan.
Hal tersebut diungkapkan Yasonna pada sambutan Refleksi Akhir Tahun 2021, Rabu (29/12) kemarin.
Yasonna meminta seluruh Kantor Imigrasi (Kanim) di Indonesia mengikuti Kantor Imigrasi Medan yang terus memperbaiki diri dan berhasil meraih predikat WBK dan WBBM.
“Keberhasilan Imigrasi Medan dalam zona integritas harus dijadikan contoh oleh UPT lain biar memacu diri membangun zona integritas. Semua UPT Wajib WBK/WBBM seperti Kanimsus Medan. Kanimsus Medan saja bisa kenapa yang lain tidak,” ujar Menkumham Yasonna Laoly.
Kebanggaan Yasonna kepada Kantor Imigrasi Medan bukan tanpa alasan, sebab dirinya menceritakan soal dulu pelayanan Kantor Imigrasi Medan paling buruk.
Saat itu dirinya ingin mengurus paspor di tahun 1983. Saat itu, Yasonna mengaku masih beprofesi sebagai dosen dan hendak sekolah ke Amerika.
“Kanimsus Medan dulu paling antah brantah, paling brengsek di mana-mana ada calo dari meja ke meja, saya tahun 83 ngurus paspor mau ke Amerika sekolah, itu ngurus paspor kayak neraka!” cerita Yasonna Laoly.
Yasonna menjelaskan, saat itu terjadi suap di setiap meja registrasi. Mulai dari urus foto, pemberkasan, dan setiap jenjang pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Medan.
“Mau foto ada suap, ngasi berkas suap, muka petugasnya sangar lagi. Tetapi kita sekarang? Saya bangga karena Kanimsus Medan, telah sukses raih WBK dan WBBM,” bangga Yasonna.
Menurut Yasonna, capaian itu merupakan bukti nyata komitmen dan konsistensi dari Kantor Imigrasi Medan dalam menegakkan Zona Integritas.
“Ini Medan bung! Kesuksesan Kantor Imigrasi Medan itu bisa karena Leader (Kakanimnya), serta pegawai-pegawainya komit, if you believe you can do it!” tutur Yasonna.
Yasonna mengajak semua jajaran meningkatkan pelayanan seperti Kantor Imigrasi Medan, sehingga Indonesia bisa jadi negara maju yang bebas dan bersih dari praktik korupsi.
Capaian Kinerja Kantor Imigrasi Medan Tahun 2021
Penghujung tahun 2021, Imigrasi Medan menggelar konferensi pers Capaian Kinerja Tahun 2021, Jumat (31/12/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Tato Juliadin Hidayawan, Kabid Doklanintalkim Widiyanto, Kabid TPI Teduh Hartadi Wibowo, Kabid Inteldakim Hendrya Widjaya, dan Kabid Tekinfokom Adithia Perdana.
Kepala Kantor Tato Juliadin Hidayawan menyebutkan jika permohonan paspor di wilayah Medan masih cukup melambat di penghujung tahun 2021.
Berdasarkan data periode 1 Januari-24 Desember 2021, tercatat ada 9.046 permohonan layanan paspor, menurun dibanding tahun 2020 yang mencapai 22.282 permohonan.
“Jadi memang kemarin pas lagi tingginya kasus Covid-19, kita hanya memberikan kuota 30 orang maksimalnya, lewat dari itu kita tutup. Pegawai juga ada yang bekerja di kantor dan ada yang di rumah. Jadi memang amat sangat berat bagi kita dengan penurunan permohonan paspor,” ungkap Tato.
Pelayanan Orang Asing Meningkat
Namun disisi lain, jumlah pelayanan orang asing justru meningkat sebanyak 1.703 layanan dibanding tahun 2020 sebanyak 1.304.
Sedangkan untuk penolakan paspor mengalami penurunan sebanyak 59 layanan dibanding tahun 2020 sebanyak 142 layanan.
Sejauh ini tercatat ada 751 WNA yang tinggal di wilayah kerja Imigrasi Medan yang meliputi kota Medan, kota Binjai, Deliserdang, Sergai, Langkat, dan Karo.
Untuk izin tinggal kunjungan WNA di kota Medan hanya 32 orang, izin tinggal sementara 308 orang, dan izin tinggal tetap sebanyak 150 orang.
Terkait perlintasan WNA maupun WNI pada 2021 mencapai 28.821 orang, jumlah ini menurun drastis dibanding 2020 sebanyak 405.430 orang.
Jaga Pelayanan Selama Pandemi Dengan Eazy Passport
Demi menjaga pelayanan, Imigrasi Medan juga turut membuat inovasi semasa pandemi, diantaranya tujuh kali melakukan Eazy Passport, yakni pelayanan paspor dengan mendatangi pemohon di beberapa lokasi.
Kemudian juga menggelar empat kali rapat TIMPORA, mengusung Sistem Informasi untuk Cekal Online Kualanamu (SI UCOK), Sistem Notifikasi VOA (SINOVA).
Sistem Inovasi Laporan pengawasan dan Intelijen Keimigrasian (SILATELKIM), Optimalisasi Aplikasi Pendukung Pengelola Data Keuangan (OPA PE DATAKE), dan Mobile Daily Report (MDR).
“Lumayan ada pengaruhnya pada pemasukan meskipun masih jauh dari standar, tapi kita sudah berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk masyarakat,” terang Tato. (Red).