Lima Menit merupakan portal online berita dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri.
Lima Menit memiliki beragam konten dari berita umum, Politik, Peristiwa, Nasional, Ekonomi, Polhukam, Lifestyle, Bisnis, Sports, Teknologi dan Traveling.
Lima Menit resmi diluncurkan sebagai portal berita pada 1 Oktober 2018, tepat pada hari Kesaktian Pancasila.
Dengan Tagline “Millennial Network” Lima Menit adalah portal online berita yang beridologi Pancasila, yang nama tersebut di ambil dari makna Kelima sila Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Karena itu, Lima Menit tidak hanya menyajikan informasi terkini dalam bentuk berita hardnews yang update mengikuti nature-nya media online, tapi juga berita utuh dalam berbagai perspektif untuk menjelaskan duduknya perkara sebuah persoalan yang kerap simpang siur.
Reportase utuh kami sajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari hardnews, softnews/feature, wrap-up berbagai isu yang disajikan tiap pagi, liputan khusus yang memberikan kelengkapan update informasi tiap saat, hingga liputan mendalam berupa long-form.
Di era digital dan media sosial saat ini, ketika kebenaran sulit ditemukan di antara lautan informasi, menemukan kebenaran menjadi sangat relevan. Lima Menit tidak ingin menjadi bagian dari kegaduhan (noise) di media sosial. Lima Menit berupaya memberi jawaban atas kegaduhan-kegaduhan itu (voice).
Lima Menit juga memiliki satu divisi media sosial, yang selalu memonitor percakapan media sosial secara real-time.
Tim media sosial memberikan hasil social media listening tersebut kepada tim redaksi yang kemudian dipakai untuk bahan mentah untuk diolah di dapur Newsroom. Redaksi tak langsung menelan mentah-mentah apa yang dibicarakan di media sosial. Tim Lima Menit terbiasa bekerja untuk memfilter informasi, baik informasi di lapangan maupun informasi di media sosial, apakah fakta ataukah hoaks. Kami ingin memastikan, Lima Menit bisa menjadi referensi pembaca untuk memvalidasi apakah sebuah informasi itu hoaks atau bukan.
Demi mendapatkan kebenaran jurnalistik itu kami disiplin melakukan verifikasi atas fakta dan data yang kami dapatkan di lapangan atau di media sosial. Ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam proses verifikasi: observasi lapangan, narasumber, dan data.