JAKARTA – Setelah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menetapkan empat pimpinan sebagai Ketua Subwilayah periode 2019-2024, yang pemilihan itu berdasarkan Tata Tertib (Tatib) DPD Nomor 2 Tahun 2019 yang menyebutkan pimpinan DPD terdiri empat orang.
Keempat pimpinan DPD yang telah ditetapkan itu adalah Senator asal Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang ditetapkan sebagai Ketua Subwilayah Barat II. Untuk Subwilayah Barat I Sultan Baktiar Najamudin (Bengkulu). Kemudian Nono Sampono (Maluku) untuk Subwilayah Timur II, dan Mahyudin (Kalimantan Timur) untuk Subwilayah Timur I.
Hasil empat nama tersebut akan disampaikan dalam rapat paripurna DPD yang sedianya digelar pada pukul 19.00 WIB. Empat pimpinan DPD RI terpilih tersebut, siap berkompetisi lagi untuk memilih ketua DPD RI periode 2019-2024.
Pemilihan ketua DPD RI periode 2019-2024 akan diselenggarakan di Gedung Nusantara V, di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (1/10) malam.
La Nyalla dipilih secara aklamasi oleh anggota DPD RI Gugus Barat 2, yang terdiri dari 32 senator asal Lampung, Pulau Jawa, dan Pulau Bali, dalam persidangan subwilayah yang berlangsung di Ruang Komite 2, Gedung B, Komplek Parlemen DPR-MPR RI, Selasa (2/10).
Keputusan aklamasi diambil karena dukungan kepada La Nyalla telah melebihi 50 persen sehingga sesuai tata tertib pemilihan tidak diperlukan lagi voting. Selanjutnya pada persidangan paripurna, sebanyak 136 anggota DPD RI akan memilih siapa dari empat utusan dari empat gugus subwilayah tersebut sebagai Ketua DPD.
La Nyalla lahir dengan nama lengkap La Nyalla Mahmud Matalitti. Ayahnya, Mahmud Mattalitti, merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Sedangkan kakeknya, Haji Mattalitti, merupakan seorang saudagar besar asal Bugis, Sulsel, yang cukup berpengaruh di Surabaya, Jawa Timur.
Meski berasal dari keluarga berkecukupan, rupanya La Nyalla pernah bekerja serabutan. Saat muda, dia juga dikenal dengan sifat bengal hingga akhirnya menjelma sebagai sosok pengusaha berpengaruh di Surabaya.
La Nyalla mendaftarkan diri menjadi sebagai bakal calon anggota DPD RI periode 2019 – 2024 di Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur pada bulan Juli 2018 lalu.
Dia bersaing dengan 29 nama bakal calon lainnya untuk memperebutkan empat kursi senator yang mewakili daerah pemilihan Jawa Timur. La Nyalla pun berhasil meraih lebih dari 2,2 juta suara pemilih pada Pemilu Anggota DPD 2019 di Daerah Pemilihan Jatim.
“Terima kasih kepada rakyat Jatim yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk menjalankan amanah ini,” ujarnya.
Berdasarkan data salinan yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, La Nyalla mendapatkan total 2.267.058 suara.
Perolehan suara ersebut menempatkan mantan Ketua Umum PSSI itu duduk di peringkat kedua setelah Evi Zainal Abidin yang meraup 2.416.663 suara.
Menurut La Nyalla, perolehan suara yang diraihnya merupakan amanah berat. Dia juga memohon restu dari rakyat Jatim serta berjanji tidak akan mengkhianati kepercayaan tersebut.
Salah satu program utama ke depan yang diusungnya adalah penguatan ekonomi rakyat berskala kecil dan mikro di Jawa Timur, serta berjanji akan menyinergikan program itu dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Advokasi kebijakan di tingkat pusat akan membuka banyak jalan bagi kesejahteraan masyarakat Jatim. Nanti akan dilakukan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, ada provinsi dan kabupaten/kota. Insya Allah banyak jalan yang kami perjuangkan bareng warga Jatim,” ucapnya.
Sebelumnya, anggota DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas juga memberikan dukungan kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk memimpin DPD RI masa bakti 2019-2024.
Dukungan GKR Hemas itu diberikan secara tertulis kepada La Nyalla, sesaat usai pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR di Gedung Nusantara Senayan, Jakarta, Selasa.
Dukungan GKR Hemas kepada La Nyalla semakin memuluskan langkah Anggota DPD asal Jawa Timur tersebut untuk lolos sebagai pimpinan DPD RI dari Gugus Barat 2, yang meliputi Lampung, Jawa dan Bali.
Selain dari GKR Hemas, La Nyalla dikabarkan telah mengantongi 16 dukungan, dari 32 suara di Gugus Barat 2.
“Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ratu yang sudah memberi kepercayaan dan dukungan, sekaligus amanat kepada saya untuk maju sebagai pimpinan DPD RI,” kata La Nyalla kepada wartawan di Gedung MPR RI.
Ia berjanji akan menjalankan amanat dan komitmen untuk membawa DPD ke depan lebih baik, dengan semangat kepemimpinan kolektif kolegial.
Seperti diketahui, La Nyalla yang mendulang 2,2 juta suara di Jatim menyatakan ingin DPD RI ke depan dipimpin dengan pola kolektif kolegial, dengan memberi lebih banyak ruang aksi positif kepada seluruh anggota.
“Sehingga tidak ada siapa dipimpin siapa. Empat orang pimpinan itu hanya penjaga marwah dan pemberi arah saja. Setiap anggota punya kewajiban moral yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di daerah masing-masing,” tutur La Nyalla. (Ran).