MADIUN – Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Timur, Dwi Astutik sangat mengapresiasi dikukuhkannya Bunda PAUD Kabupaten dan Kota Se-Jawa Timur, yang dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada 20 September 2021 lalu.
Pasalnya, dengan dikukuhkannya Bunda PAUD ini, sehingga bisa menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya serta mengembangkan dari tingkat kecamatan hingga desa.
Hal tersebut disampaikan Dwi Astutik pada acara pelantikan para Bunda PAUD Kecamatan dan Pokja PAUD Kabupaten Madiun, pada Selasa (15/3/22).
Menurutnya, jabatan Bunda PAUD saat ini sangat strategis karena menjadi tokoh/figur sentral untuk gerakan nasional PAUD berkualitas.
Peran Bunda PAUD juga sebagai tempat menampung permasalahan bagi sekolah, guru, kepala sekolah dan juga bagi anak-anak dalam jenjang pendidikan usia dini di daerahnya, apalagi dalam masa pandemi ini.
“Atas inisiasi tersebut berdampak positif pada meningkatnya semangat Bunda Kabupaten-kota. Terbukti para Bunda PAUD Kab/Kota hingga saat ini telah melantik Bunda-bunda PAUD Kecamatan, Kelurahan serta dibentuknya POKJA BUNDA PAUD, termasuk Kabupaten Madiun untuk Gerakan Nasional PAUD Holistik Integratif,” ujar Bunda Astutik, sapaan akrab Ketua Forum PAUD Jatim itu.
Mengutip pesan Gubernur Jatim kala itu, Bunda PAUD sebagai figur sentral punya tugas penting mengurangi penurunan angka kematian ibu dan balita serta mencegah dan penuntasan penanganan anak usia dini yang gagal tumbuh akibat gizi buruk. Hal ini yang biasa di sebut stunting.
“Peran Bunda PAUD sangat penting untuk penanganan stunting. Karena Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Tahun 2024 mencapai 14 persen. Jadi saya berharap ada penurunan stunting 2,7 persen di setiap tahunnya,” pesan Bunda Astutik.
Selain itu, Bunda Astutik juga mengingatkan tentang BIG PROGRAM Bunda PAUD se-Jawa Timur, dan sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Timur, yakni terdapat 6 komponen penting yang harus dilakukan serentak diantaranya :
- Menyiapkan Kepengurusan Pokja Bunda PAUD Kabupaten dan Kota hingga Kelurahan
- Menguatkan PAUD Holistik Integratif di setiap jenjang pemerintahan dan lembaga pendidikan
- Mengurangi angka kematian ibu dan balita (AKI AKB)
- Pencegahan dan Penuntasan penanganan anak usia dini yang gagal tumbuh (Stunting) akibat gizi buruk
- Menguatkan dan merebut kembali Tumbuh Kembang Anak di tengah pandemi bersama orang tua, lembaga pendidikan dan masyarakat
- Menumbuhkan kembali kepercayaan wali murid akan pentingnya Lembaga PAUD sebagai Lembaga Pendidikan yang bisa membantu menstimulasi menguatkan tumbuh kembang anak secara maksimal
“Mari bersama kita siapkan generasi berkualitas. Segera rebut usia emas untuk Indonesia Emas,” pungkas Bunda Astutik.
Sebagai informasi, sebelumnya Gubernur Khofifah telah mengukuhkan Bunda PAUD yang berjumlah 35 orang, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada (20/9) lalu.
Diantara ke 35 Bunda PAUD tersebut, 31 ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati dan Walikota sedangkan 4 Bunda PAUD ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jombang, Bojonegoro dan Mojokerto yang notabene adalah dipimpin Bupati Perempuan sebagai Bunda PAUD-nya.
Sedangkan 31 Bunda PAUD Kabupaten dan Kota lainnya adalah istri Bupati dan Walikota setempat. (*)