SURABAYA – Jumlah umat Islam di Kota Surabaya mencapai 85,1 persen atau 2,6 juta dari jumlah penduduk di kota ini, yaitu 3.050.020 jiwa.
Dari jumlah 2,6 juta tersebut warga surabaya yang berada dalam naungan Ormas NU 1.7 juta disusul Muhammadiyah 400 ribu dan Pemuda Pancasila 140 ribu. Sisanya tersebar pada ormas lainnya seperti Dewan Dakwah, Al Irsyad dll.
Menurut Samsurin selaku Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kota Surabaya, begitu pentingnya peranan NU di kota surabaya sejak berdirinya dan padajaman revolusi fisik tahun 1945 hingga sekarang. Belum lagi warga NU juga tersebar di ke 16 partai politik serta Ormas yang eksis di kota pahlawan ini, seperti di Ormas Pemuda Pancasila organisasi.
“Saya mengajak para ketua parpol untuk membangun komunikasi dengan PCNU dan Ormas lainnya di Kota Surabaya,” ujar Samsurin, Rabu (2/9/2020).
Selaku Koordinator Koalisi Membangun Surabaya (KMS) dari enam Partai Non Parlemen (Partai Perindo, PBB, Partai Berkarya, Partai Hanura, Partai Garuda dan PKPI) menurut dia, tradisi-tradisi yang sangat toleran dan pluralis di NU sangat membentuk karakter kota surabaya ini. Orang lain kalau datang ke surabaya menjadi nyaman, itu karena NU.
“Kultur budaya NU memberikan kontribusi dan menanamkan watak persahabatan. Semua ilmu dan kebudayaan itu berkembang karena dasarnya persahabatan,” katanya.
Samsurin meyakini bahwa bersama NU, didikan politik untuk mencetak kader-kader bangsa kedepan akan lahir para politikus yang fisabilillah, yang santun dan bersahabat. Juga demikian dengan membangun ekonomi umat disaat pandemi covid19 saat ini.
“NU selama ini sudah terbukti sebagai basis pendidikan pesantren yang menjaga moral anak bangsa berakhlaqul karimah. Ayo saya mengajak para ketua partai untuk membangun komunikasi dengan siapa saja, termasuk ormas NU, Muhammadiyah, Pemuda Pancasila dan Ormas besar lainnya,” tandasnya. (Red)