JAKARTA – Polisi akhirnya membuka kesaksian tersangka kasus makar dan kepemilikan senjata api bernama H Kurniawan alias Iwan pada konferensi pers di gedung Kemenko Polhukam, Selasa (11/6/19).
Dalam kesaksian tersangka Iwan, sosok purnawirawan TNI Kivlan Zen disebut sebagai dalang penyediaan senjata api yang diduga berhubungan langsung dengan Kerusuhan 22 Mei yang terjadi disekitar kantor Bawaslu.
Lalu, bagaimana isi kesaksian lengkap tersangka Iwan? Berikut laporannya.
Kivlan Zen Meminta Adanya Pengadaan Senjata Api
Video kesaksian yang diberikan oleh tersangka Iwan terkait adanya upaya pengadaan senjata api dan dugaan makar yang melibatan Kivlan Zen.
Pernyataan Iwan pun diakui oleh pihak kepolisian sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait penyelidikan pada kasus kerusuhan 21 dan 22 Mei di sekitar kantor Bawaslu beberapa waktu yang lalu.
Dalam video tersebut, Iwan dengan tegas menyebut Kivlan Zen sebagai sosok yang memberikan pendanaan dan akses pembelian senjata api.
“Saya H Kurniawan, biasa dipanggil Iwan, domisili Cibinong, Bogor. Saya diamankan polisi tanggal 21 Mei pukul 13.00 terkait ujaran kebencian, kepemilikan senjata api, dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya yang saya hormati dan saya banggakan, yaitu bapak Mayor Jenderal Kivlan Zen,” ucap Iwan dalam siaran video.
“Di mana pada bulan Maret, sekitar Maret, saya dan saudara Udin dipanggil Bapak Kivlan untuk ketemuan ke Kelapa Gading. Di mana dalam pertemuan tersebut saya diberi uang seratus lima puluh juta untuk pembelian alat, senjata, yaitu senjata laras pendek dua pucuk, dan laras panjang 2 pucuk,” lanjutnya.
Akui Akan Merusuh Pada 21 dan 22 Mei
Iwan juga mengakui akan menjadi perusuh dan eksekutor penembakan di saat aksi demo menuntut keadilan pemilu terjadi di depan Bawaslu.
Hal ini diketahui setelah Iwan tertangkap tangan membawa sepucuk senjata berjenis Revolver 38 Magnum.
“Saat ditangkap saya membawa satu pucuk senjata jenis Revolver 38 Magnum, dengan mengisi sekitar seratus butir. Yang saya bawa memang untuk ke lokasi demo, yang tujuan saya adalah untuk apabila menemukan massa tandingan dan akan membahayakan anak buah saya,” ucap Iwan.
“Tanggal 21 itu adalah aksi pemanasan demo di KPU, Cuma karena memang massanya belum ramai saya segera kembali ke pangkalan yaitu di Jalan Proklamasi Nomor 36,” tambahnya.
Menarget Wiranto dan Luhut
Kivlan Zen juga disebut menjadi otak penargetan beberapa tokoh nasional seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Wiranto.
Hal ini setelah Iwan memerintahkan salah satu anak buahnya untuk melakukan aktivitas pemantauan pada kediaman Wiranto dan Luhut.
“(Senjata) Ladies Gun (Kaliber 22) saya percayakan kepada saudara Udin untuk alat pengamanan pribadi selama melakukan aktivitas pemantauan dan pengamanan adapun sesuai TO yang diberikan Bapak Kivlan kepada saya. Dan saya sampaikan kepada Udin adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut,” jelasnya.
Konferensi pers yang digelar Polri guna mengungkap dalang kerusuhan 21 dan 22 Mei memang masih belum terbuka lebar.
Namun, fakta yang berhasil diungkap adalah sosok Kivlan Zen yang kini diketahui memiliki peran memberikan dana untuk pengadaan senjata api pada para tersangka perusuh 22 Mei.
Semoga Polri bisa segera mengungkap siapa dalang sebenarnya kerusuhan 22 Mei sehingga tidak memunculkan fitnah yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.(tag/red).