SURABAYA – Ratusan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite Surabaya, menggelar aksi di Jl Pemuda, Surabaya, pada Sabtu (1/12) pagi. Mereka menuntut Papua Merdeka.
Mereka melakukan longmarch dari Monumen Kapal Selam (Monkasel) Jl Pemuda menuju Gedung Negara Grahadi. Namun, belum sampai Gedung Negara Grahadi, aksi mereka terhenti tepat di depan Plasa Surabaya karena diadang kelompok lainnya.
Orator dari mahasiswa Papua sempat menyerukan berbagai yel-yel. “Lawan kapitalisme, kolonialisme dan militerisme. Papua harus merdeka, teriak pria berjaket dengan memegang microphone.
Polisi yang berada di tengah-tengah peserta aksi, berupaya memisahkan barisan pendemo. Suasana sempat memanas dan massa terlibat saling dorong. Polisi kemudian meminta peserta aksi membubarkan diri.
Baca: Pemuda Pancasila Surabaya Tolak Aksi Mahasiswa Papua
Mahasiswa Papua sendiri langsung membubarkan diri dengan damai. Mereka kembali ke Asrama Mahasiswa di Jalan Kalasan, Surabaya.
Di lokasi asrama sendiri, terlihat puluhan polisi berseragam dinas dan berpakaian preman yang terlihat berjaga. Namun hingga pukul 11.15 Wib, tidak terlihat aktivitas yang berarti.
Sementara aksi dari Mahasiswa Papua tersebut ditolak oleh sejumlah organisasi kepemudaan diantaranya Pemuda Pancasila, FKPPI, Garuda Nusantara, Ikatan Pelajar Indonesia, Perguruan Silat SH Terate, dan Laskar Merah Putih. Mereka turun kejalan untuk menolak aksi seperatis yang dilakukan massa dari AMP ini.
Sekjen MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Baso Juherman mengatakan bahwa, Ormas PP sangat menolak adanyanya aksi separatisme di bumi Indonesia, khususnya di Surabaya.
“Kami menolak deklarasi ini karena ada indikasi makar didalamnya, dan kami sebagai anak bangsa tidak akan tinggal diam dan kami akan terus melawan serta rela berkorban nyawa demi keutuhan NKRI dan Pancasila,” tegas Baso, Sabtu (1/12/18).
“Pemuda Pancasila akan selalu siap membela keutuhan NKRI meskipun nyawa adalah taruhannya,” tambahnya. (red/mdk).