SIDOARJO – Permasalahan Covid-19 di Indonesia belum juga usai, masih saja ada daerah di Indonesia yang dalam kondisi zona merah dan orange dalam penyebaran Covid-19.
Meskipun angka penyebaran sudah mulai menurun dan pasien sembuh dari Covid-19 semakin banyak di berbagai daerah, khususnya di Kabupaten Sidoarjo, namun penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
Hal ini kemudian yang membuat Calon Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto terinspirasi dengan membuat program “Gerakan Disinfeksi Rumah Ibadah” di Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Mas Kelana-sapaan akrabnya, program disinfeksi 1000 rumah ibadah itu merupakan salah satu upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.
“Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo memang mengalami penurunan, namun demikian pemerintah harus lebih serius dalam menangani masalah Covid-19. Untuk itu Saya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik (Pasangan Berkelas) memiliki program disinfeksi 1000 rumah ibadah untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 di rumah ibadah sebagai klaster baru,” kata Kelana Aprilianto melalui siaran pers-nya, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut dijelaskan Mas Kelana, program disinfeksi atau penyemprotan disinfektan 1000 rumah ibadah itu akan menyasar seluruh tempat ibadah berbagai pemeluk agama di Sidoarjo.
“Penyemprotan 1000 rumah ibadah ini akan menyasar Masjid, Gereja, Vihara, Pura, Klenteng atau tempat layanan publik,” terang Mas Kelana.
Mas Kelana juga meminta kepada seluruh masyarakat Sidoarjo agar terus mematuhi protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah. Seperti selalu memakai masker, mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
“Kami juga akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat Sidoarjo untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Supaya permasalahan Covid-19 di Sidoarjo dapat segera terselesaikan,” terang Paslon Pilkada Sidoarjo dengan nomor urut 3 itu.
Dia pun menegaskan bahwa jika dirinya dipercaya memimpin Kabupaten Sidoarjo, dirinya akan memprioritaskan permasalahan Covid-19. Hal itu karena Covid-19 ini sangat berdampak sekali bagi perekonomian masyarakat.
“Covid-19 ini dampaknya sangat signigikan khususnya bagi perekonomian masyarakat. Untuk itu jika saya diberikan mandat sebagai Bupati Sidoarjo, saya bertekad agar bagaimana caranya Covid-19 di Sidoarjo bisa terselesaikan, karena dengan begitu roda perekonomian akan kembali berjalan dengan baik, dan saya akan terus berusaha bagaimana caranya Sidoarjo bisa jadi daerah terbaik dalam penyelesaian Covid-19,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Berkelas Menyala (Bersama Kelana-Astutik Menyambung Silaturahim) Yunaini Ali Rochayati menyampaikan bahwa, tujuan program disinfeksi seribu rumah ibadah dari paslon Berkelas (Bersama Kelana-Astutik) ini untuk pengendalian penyebaran serta mensterilisasi kawasan rumah ibadah dari virus corona atau COVID-19.
“Ini merupakan kegiatan rutin baksos Berkelas Menyala dalam memerangi covid-19. Hari ini fokus di rumah ibadah, lingkungan pendidikan (ponpes), dan fasilitas publik lainnya,” ungkap Yunaini.
Selain disinfeksi berupa layanan fogging, Yunaini menambahkan, relawan Berkelas Menyala juga membagikan Salam Sehat Sejuta Masker serta hand sanitizer. Sasaran dari program ini untuk wilayah yang berada di zona merah dan orange, khususnya wilayah Sidoarjo
“Karena demi kemaslahatan semua umat dan semua jamaah, kami fokus di rumah ibadah yang berada di Sidoarjo sebagai zona orange,” pungkasnya. (AF)