JAKARTA – Bukan hal asing lagi kalau kemacetan adalah masalah utama Ibu Kota Jakarta. Hampir di setiap sudut Ibu Kota ini selalu diwarnai kemacetan.
Masalah lainnya juga terjadi yang disebabkan kemacetan, misalnya terhambatnya mobilitas masyarakat. Sebagai salah satu solusi, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line hadir untuk mendukung mobilitas masyarakat di Ibu Kota Negara tersebut.
KRL Commuter Line mempunyai banyak manfaat sebagai pendukung mobilitas, termasuk terbebas dari kemacetan. Jumlah penduduk Jakarta yang mencapai hampir dua kali lipat jumlah penduduk asli bukanlah sebuah rahasia lagi.
Besarnya jumlah penduduk tersebut bila tidak ditangani dengan baik akan mengganggu mobilitas. Oleh karena itulah KRL dihadirkan, karena dengan jalur rasional dan keberangkatan yang terjadwal, KRL bebas kemacetan.
Hadirnya transportasi massa yang bebas macet tentu saja sangat berguna bagi Jakarta. Setiap harinya, masyarakat Jabodetabek datang ke Jakarta untuk bekerja. Kondisi ini juga yang menyebabkan angka penduduk Jakarta yang pada malam hari hanya sekitar 4 – 5 juta jiwa, naik menjadi 9 jutaan jiwa pada siang hari.
Selain itu, masyarakat urban dari Bogor, Depok, Tangeran, Bekasi, dan Banten yang bekerja di Jakarta tersebut butuh KRL untuk mobilitas yang lebih aman dan nyaman.
Seperti Randi (24), salah satu penumpang KRL Commuter Line dari rute Rawa Buaya – Duri (transit) – Kalibata ini mengatakan bahwa, jika dibandingkan, kondisi KRL saat ini sangat jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu. Kini, antrean di loket stasiun sudah tak seramai dulu, ketakutan naik KRL pun sudah makin rendah.
“Jumlah pengguna KRL yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, KRL pun terus memberikan kenyamanan maksimal bagi masyarakat,” puji Randi saat menikmati perjalanan naik KRL ditengah kemacetannya Ibu Kota Jakarta, Kamis (10/10/19).
Dirinya menjelaskan, ada kawan yang bilang, “Lo kalau mau nyaman ya naik mobil pribadi saja”. Betul bahwa mobil pribadi memberikan kenyamanan privasi. Tapi, jangan lupa, jasa layanan transportasi umum menjadi kewajiban pemerintah terhadap rakyatnya.
“Sebagai rakyat, saya berhak dong mendapat layanan tersebut,” jelas pria asal pulau Timor itu.
“Ketersediaan area parkir di hampir seluruh stasiun KRL juga menambah kenyamanan. Baik motor maupun mobil, bisa terlihat mengisi area parkir KRL setiap harinya,” imbuhnya.
Pria hitam manis ini juga menilai bahwa, tersedianya pembayaran tiket KRL melalui Aplikasi LinkAja, membuat pilihan layanan transaksi tiket bagi pengguna KRL semakin beragam dan inovatif.
“Para pengguna KRL Commuter Line sangat dimudahkan dalam penggunaan layanan pembayaran menggunakan LinkAja,” terang Randi seraya menambahkan opsi pembayaran dengan LinkAja merupakan bentuk peningkatan layanan dalam memenuhi kebutuhan para pengguna KRL yang semakin banyak bertransaksi non tunai.
“Ini juga merupakan inovasi teknologi terkini dari sistem tiket elektronik KRL Commuter Line, setelah dapat menerima Kartu Multi Trip (KMT), kini sistem e-ticketing kami juga dapat diakses dengan scan QR Code,” pungkasnya. (AF).