NUNUKAN – Guna menciptakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang aktif serta produktif dan memiliki keterampilan, Lapas Nunukan melakukan pembinaan kemandirian bagi WBP.
Salah satunya yakni membatik, yang merupakan pogram kegiatan kerja Lapas Nunukan.
Ada banyak motif batik yang diciptakan, namun belum dapat dinilai sebagai ciri khas milik Lapas Nunukan.
Sebab, memang belum ada ketentuan jelas terkait motif batik di Kabupaten Nunukan.
Lapas Nunukan mencoba menelusuri cikal bakal terbentuknya Kabupaten Nunukan untuk kemudian diabadikan menjadi motif batik ciri khas kebanggaan yang akan dipatenkan dan menjadi ciri khas batik Lapas Nunukan.
Kalapas Nunukan, I Wayan Nurasta Wibawa mengatakan bahwa, proses penetapan motif batik yang akan dipatenkan itu diawali dengan mencari tau apa saja suku atau adat asli Kalimantan yang ada di Kabupaten Nunukan.
Wayan menjelaskan, kegiatan membatik ini merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Nunukan.
“Selama ini kita hanya mengembangkan batik yang sudah ada. Jadi untuk menambah kreatifitas warga binaan kita akan mendesain batik khas Nunukan (produksi lapas ) yang nantinya bisa kita patenkan di Kementerian Hukum dan HAM,” jelas Wayan, Sabtu (28/5).
Selain pembinaan WBP, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat umum bahwa Lapas Nunukan memiliki motif batik khas yang tak bisa didapatkan di daerah lain. (red)