SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan Dewan Pendidikan Jatim periode 2022-2026 di Gedung Negara Grahadi, Minggu (17/4/2022).
Pengukuhan Dewan Pendidikan Jatim periode 2022-2026 ini sejalan dan sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/250/KPTS/013/2022.
Adapun susunan keanggotaan Dewan Pendidikan Jatim Periode 2022-2026 terdiri dari Ketua Dewan Pendidikan Prof. Warsono MS, Wakil Ketua Prof. Iwan Vanany, Sekretaris Dr. Dwi Astutik, Adapun penasehat terdiri Prof. M. Nuh, Prof Mas’ud Said, Prof Nur Hasan, Prof. M. Nasih, Prof. Djoko Saryono, Prof. Muchlas Samani dan Dr. Ir Wahid Wahyudi.
“Saya Gubernur Jawa Timur Dengan Ini Secara Resmi Mengukuhkan Saudara Saudara Sebagai Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur periode 2022-2026. Saya percaya bahwa saudara saudara akan melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ungkapnya membacakan Naskah Pengukuhan.
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah memberikan empat pekerjaan rumah (PR) strategis demi peningkatan kualitas pendidikan di Jatim. Yaitu penguatan basic teori, partisipasi harapan usia sekolah, perluasan koneksi antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia kerja (Dudika), hingga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pertama terkait penguatan Basic Theori, menurutnya kekuatan para siswa SMA SMK Jatim ini sudah tumbuh secara optimal. Akan tetapi, banyak di antara mereka yang masih lemah menerjemahkan teori.
Oleh karena itu, Lomba Kompetensi Siswa (LKS) harus di dorong untuk lebih memacu setiap anak didik dalam meningkatkan kompetensi disamping basic teorinya diperkuat.
“Kami meminta rekomendasi strategis dari Dewan Pendidikan Jatim agar seluruh sistem pendidikan di Jatim berjalan secara terukur, terarah dan memberikan hasil yang optimal,” ujar Khofifah.
Selanjutnya, Khofifah menyebutkan bahwa banyak di antara siswa-siswi SMK kurang berminat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Alasannya, banyak dari mereka menyiapkan diri untuk masuk pada dunia kerja.
“Saya mencocokkan dan mendiskusikan dengan Kadisdik apakah perlu ditambah peningkatan skill mereka satu tahun dan mereka akan mendapatkan dua sertifikat sebagai bekal di dunia kerja,” urainya.
Berikutnya terkait PR mengatasi harapan lama sekolah yang di Jatim saat ini hanya sebesar 13.6 persen. Khofifah menggambarkan bahwa saat ini program beasiswa banyak diberikan oleh berbagai lembaga, kabupaten/kota hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Keberadaan Dewan Pendidikan Jatim diharapkan dapat menjadi fighting spirit atau semangat kepada siswa siswi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan harapan akan juga tingkat partisipasi sekolah dan melanjutkan ke perguruan tinggi dari anak anak akan meningkat.
Sedangkan untuk PR memperluas koneksi antara kompetensi siswa dengan Dudika, Khofifah menegaskan bahwa SMK akan lebih berdaya saing ketika berbentuk BLUD. Sehingga inovasi dan lompatan yang dilakukan bisa tumbuh secara cepat karena para siswa ketika mengimplementasikan hasil kompetensinya mendapatkan income atau sumber dari apa yang telah mereka lakukan.
“Banyak sekolah di BLUD ini rata rata satu bulan sudah berhasil menghasilkan income pribadi Rp 1 – 1.5 juta,” jelas Khofifah.
Terakhir, Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga mendapat perhatian dari Gubernur Khofifah untuk di breakdown dalam tugas dari Dewan Pendidikan Jatim.
Menurutnya, peningkatan IPM harus sejalan dengan tingginya minat baca atau literasi yang harus tumbuh tinggi.
Namun yang patut disyukuri peningkatan Kualitas Pendidikan di Jatim saat ini tumbuh secara signifikan. Hal ini tercermin dari tiga kali berturut-turut Jatim berhasil mendapat prestasi tertinggi tingkat nasional di SNMPTN maupun SBMPTN.
Diakhir sambutannya, Khofifah berharap tidak boleh ada kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah negeri dengan swasta.
“Hal hal ini membutuhkan banyak speaker agar masyarakat memahami di masing masing sekolah memiliki keunggulan sesuai potensi daerah maupun potensi dunia kerja yang ada. Kami mohon rekomendasi dari Dewan Pendidikan Jatim,” tandas Khofifah.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof. Warsono mengatakan, bahwa tugas yang diamanatkan ini tidaklah mudah.
“Melainkan harus dijadikan tantangan untuk meneruskan prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh dunia pendidikan di Jatim selama ini,” kata Prof. Warsono.
Oleh karenanya, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan melibatkan banyak aspek karena sesungguhnya memajukan pendidikan membutuhkan peran serta semua pihak secara menyeluruh.
Sedangkan, Sekretaris Dewan Pendidikan Dr. Dwi Astutik, menambahkan bahwa hadirnya Dewan Pendidikan menjadi mitra strategis pemerintah dalam memberi pertimbangan arah kebijakan program strategis pendidikan Nasional di Jatim.
Selain itu, juga mensupport dalam pemikiran, gagasan dan tenaga dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang bermutu dan adil.
“Untuk fungsi control dalam penyelenggaraan dan keluaran yang transparansi dan akuntable. Dan peran terakhir sebagai fungsi mediator antara pemerintah (eksekutif) dan legislatif dengan masyarakat,” tutup Dwi Astutik.
Sistem rekrutmen keanggotaan Dewan Pendidikan dilakukan dengan sangat ketat mulai dari:
- Kelengkapan Administrasi
- Tes Psikologi TNI AL Juanda
- Tes Akademik dan Menulis Esay Pendidikan Masa Depan
- Tes Wawancara oleh Dewan Pakar Terpilih
Dari 54 orang yang mendaftar, hanya 13 orang yang diambil dan lolos masuk dalam keanggotaan Dewan Pendidiakan periode kepengurusan 2022-2026. (*)