SURABAYA – Perhatian serius Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) La Nyalla Mahmud Mattalitti, atas kurangnya kedekatan dan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada pengusaha lokal.
Hal tersebut, disampaikan La Nyalla ketika melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Rabu (20/11/19).
“Kurangnya kerjasama yang terjalin antara Pemkot Surabaya dengan pengusaha lokal tidak boleh dibiarkan terus berlarut-larut, karena itu akan membawa dampak buruk bagi perkembangan ekonomi di Surabaya,” kata La Nyalla Mattalitti.
Sebagai Ketua DPD RI yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti akan segera berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya untuk menanyakan kenapa Pemkot Surabaya kurang perhatian dengan pengusaha lokal di Surabaya.
“Tentunya ini tidak boleh dibiarkan, saya selaku Ketua DPD RI yang berangkat dari Jatim sangat miris dengan kondisi tersebut. Jika ada waktu ketemu Bu Risma saya akan tanyakan langsung terkait hal itu,” terang Ketua DPD RI.
Diakui La Nyalla Mattalitti, selama menjabat Walikota selama dua periode Risma memang berhasil membangun kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan jauh dari kesan kumuh. Namun, La Nyalla menyatakan apa hanya cukup kebersihan kota saja yang menjadi perhatian khusus oleh Walikota Surabaya.
“Selama menjabat sebagai Walikota Bu Risma memang bagus dalam menciptakan kota Surabaya yang bersih, tapi apa cuma kebersihan kota saja yang diharapkan masyarakat Surabaya, tentunya perbaikan ekonomi juga sangat diharapkan seluruh masyarakat Surabaya, salah satunya dengan memberikan perhatian khusus kepada pengusaha lokal di Surabaya,” tegas La Nyalla Mattalitti.
La Nyalla Mattalitti juga menambahkan, perjuangan memajukan daerah sejatinya juga merupakan bagian dari upaya memeratakan ekonomi.
“Saat ini, perekonomian Indonesia memang terlalu Jawa-sentris di mana pusat pertumbuhan ekonomi utama dan perputaran uang terbesar ada di Pulau Jawa,” ujarnya.
Bahkan, Pulau Jawa menyumbang kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 58 persen, lalu disusul Sumatera 21 persen, dan sisanya pulau-pulau lainnya.
”Oleh karena itu, kami di DPD RI terus menggelorakan pembangunan yang Indonesia-sentris, bukan lagi Jawa-sentris. Pak Jokowi telah memulai dalam lima tahun terakhir dengan terus memacu pemerataan ekonomi lewat pembangunan infrastruktur ke berbagai pelosok Tanah Air. Maka tugas kita ke depan harus pula ikut memajukan daerah,” pungkas La Nyalla Mattalitti. (AF)