SIDOARJO – Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Juanda Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, melakukan pemeriksaan Keimigrasian terkait repatriasi (kepulangan WNI) dari Malaysia yang seluruhnya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI), pada Sabtu (22/1).
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi Imigrasi yang salah satunya adalah keamanan negara.
Penumpang sebanyak total 129 WNI yang terdiri dari 62 laki-laki dan 57 perempuan serta 10 anak-anak tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya dari Kuala Lumpur Malaysia dengan menggunakan penerbangan Malaysia Airlines.
“Pemeriksaan keimigrasian ini dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah dengan cara mewajibkan petugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD),” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Chicco Ahmad Muttaqin.
Chicco menyampaikan, belum ada informasi pasti kedatangan PMI selanjutnya dari negara lain.
”Namun, Imigrasi Surabaya kapan pun siap menjalankan protokol pemeriksaan,” ujar Chicco.
Terkait prosedur, Chicco menjelaskan bahwa, dimulai dari verifikasi dokumen Keimigrasian, Vaksin dan hasil tes PCR.
“Gelombang kedatangan PMI ini diperkirakan akan mencapai 7.000 orang,” jelas Chicco.
Setiap PMI yang baru mendarat di tanah air wajib menjalani serangkaian prosedur sebelum kembali ke daerah asal masing-masing.
Adapun tahap pertama dilakukan Swab test PCR di Bandara Juanda. Jika negatif melanjutkan karantina, bila positif harus menjalani isolasi di RSUD dr Soetomo.
“PMI menuju tempat karantina di Asrama Haji Surabaya dengan armada bus DAMRI yang telah disediakan. PMI menjalani karantina hingga 7 hari,” papar Chicco.
Sementara pada hari keenam karantina, dilakukan swab test kedua. Bila negatif, hari ketujuh bisa meninggalkan tempat karantina.
“Tidak ada penjemputan dari daerah, PMI pulang dengan transportasi masing-masing,” tutup Chicco.
Sejak mendarat hingga sore, ratusan penumpang itu bergantian menjalani tes PCR. Mereka diminta menunggu dengan rentang waktu dua hingga 2,5 jam sampai hasil PCR keluar.
Hingga pukul 17.00, sebanyak dua orang ditemukan reaktif Covid-19. Hal tersebut disampaikan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nuchahyanto yang memantau proses tes PCR dan prosedur lainnya di lokasi.
”Ada dua orang yang positif. Langsung kami antarkan ke RSUD dr Soetomo untuk perawatan lanjutan,” pungkas Pangdam V/Brawijaya. (Red).