NUSAKAMBANGAN – Persiapan dalam rangka pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Lapas Narkotika Kelas IIA Nusakambangan menggelar rapat dinas penguatan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Pemasyarakatan, yang bertempat di Aula Lapas Narkotika, pada Sabtu (12/2/22).
Kalapas Narkotika Nusakambangan, Raden Mas Kristyo Nugroho memimpin langsung rapat tersebut, yang dihadiri oleh pejabat struktural dan seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Nusakambangan.
Dalam rapat tersebut, Kalapas Kristyo menyampaikan bahwa akan segera membentuk Tim Zona Integritas dan Kelompok Kerja.
“Dalam kita berproses membangun Zona Integritas harus ada perubahan cara berpikir dan budaya kerja dari masing-masing pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sebagai wujud implementasi 6 area perubahan,” kata Kalapas Kristyo yang dilansir Jurnalkumham.com.
Kalapas Kristyo juga berpesan agar senantiasa pedomani tupoksi dengan baik, agar dapat bekerja secara profesional dan proporsional.
“Tumbuhkan kembali dalam diri kita semangat prinsip dasar pemasyarakatan (Back to Basics). Back to Basics merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan pelayanan Pemasyarakatan,” pesan Kristyo.
“Jangan sampai permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di UPT Pemasyarakatan terjadi di unit kerja kita. Zero Halinar (Handphone, Pungli, dan Narkoba) harus bisa diwujudkan di Lapas Narkotika Nusakambangan,” tambahnya.
Kristyo mengingatkan dan mengajak kepada seluruh pegawai untuk selalu menjaga kesehatan diri, bekerja secara produktif dan menjaga selalu integritas.
“Jadikan instansi tempat kita bekerja ini, sebagai ladang ibadah untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya,” ujar Kristyo.
Kristyo berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan semangat seluruh pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi agar dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik, demi menjaga marwah Pemasyarakatan serta mewujudkan nilai-nilai keagungan Kementerian Hukum dan HAM RI.
“Berat sebuah beban, dipengaruhi gaya. Jika gaya hidup kita tinggi, pasti akan banyak menanggung beban. Maka dari itu jangan banyak gaya, tetapi perbanyaklah usaha dan do’a,” pesan moral Kalapas. (*)