SURABAYA – Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Chicco Ahmad Muttaqin menerima kunjungan Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Jawa Timur, Happy Mei Ardeni, di ruang kerjanya, Selasa (4/1).
Kedatangan jajaran BP2MI Wilayah Jawa Timur beserta jajaran ini untuk mendiskusikan isu-isu aktual terkait pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
BP2MI sendiri merupakan badan yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia secara terpadu.
Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Chicco Ahmad Muttaqin menyambut baik dan mendukung sepenuhnya sinergi antara BP2MI Wilayah Jatim dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya.
Dalam pertemuan diskusi kali ini, juga dibahas langkah-langkah BP2MI dalam memerangi sindikasi penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural atau Undocumented.
“Saya selaku Kepala Kantor setuju dengan BP2MI dalam pemberatasan dan memerangi sindikasi penempatan PMI non prosedural. Ini adalah praktik bisnis kotor yang harus segera diperangi,” jelas Chicco.
“Imigrasi Surabaya juga telah menyiapkan sarana prasarana pelayanan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Bandara Juanda dengan memberikan pelayanan terbaik bagi WNI yang melintas di Bandara ini,” tambah Chicco.
Sementara itu, Ketua BP2MI Wilayah Jawa Timur, Happy Mei Ardeni menyampaikan perlunya kolaborasi antara BP2MI Wilayah Jatim dan Imigrasi Surabaya untuk meningkatkan fasilitasi pelayanan keberangkatan dan kepulangan PMI.
“Imigrasi merupakan salah satu stakeholder yang berperan penting dalam proses penempatan dan pelindungan PMI. Kami berharap kerjasama dengan Imigrasi Surabaya untuk peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada PMI yang akan bekerja ke luar negeri, maupun yang pulang ke tanah air melalui Bandara Internasional Juanda,” kata Happy.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menunjukkan, penempatan pekerja migran Indonesia sebanyak 5.222 orang pada Agustus 2021.
Jumlah ini naik 8,74% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 4.802 orang.
Sementara berdasarkan provinsi, Jawa Timur adalah asal pekerja migran nasional tertinggi sepanjang Agustus yakni sebanyak 2.122 orang.
Posisinya disusul oleh Jawa Tengah sebanyak 1.203 orang, Jawa Barat (839 orang), Bali (308 orang), dan Lampung (288 orang).
Hong Kong merupakan negara tujuan utama PMI pada Agustus 2021 yakni sebanyak 3.592 orang.
Negara tujuan utama lainnya yakni Taiwan sebanyak 654 orang, Jepang (252 orang), Italia (182 orang), dan Polandia (130 orang).
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, pekerja migran perempuan jauh lebih besar dibandingkan laki-laki pada Agustus 2021.
Jumlah pekerja migran perempuan tercatat sebesar 4.530 orang atau sekitar 87% dari total pekerja migran, sementara laki-laki hanya 692 orang.
Secara total, penempatan pekerja migran Indonesia sejak Januari hingga Agustus 2021 mencapai 46.023 orang.
Menurut Kementerian Luar Negeri, pada akhir tahun 2021 akan datang 70.000 PMI dari Malaysia yang akan pulang melalui jalur mandiri dan dekalibrasi. Belum lagi yang melalui proses deportasi sebanyak 5.172 pada September 2021 kemarin. (Red).