SIDOARJO – Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Baso Juherman menggelar acara Mappacci (mensucikan calon pengantin) menjelang pernikahan putranya Dhany Hermawan, yang bertempat di Jalan Serayu BJ-09, Wisma Tropodo, Sidoarjo, pada Jumat (21/6/19) malam.
Ratusan tamu undangan hadir dalam acara Mappacci Dhany Hermawan tersebut. Mereka diantaranya Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Haries Purwoko, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Cabang Kota Surabaya Gasman Gazali, serta para pengurus dan kader Pemuda Pancasila Kota Surabaya.
Acara diawali dengan musik tradisional penabuhan tunrung renjang mengantar langkah Dhany menuju ke tempat Mappacci yang didampingi kedua orang tua dan saudara-saudarinya.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, Haries Purwoko ikut memberikan doa restu kepada calon pengantin. Haries menyampaikan, doa setiap perkawinan sangat dibutuhkan. Sebab walaupun kawin terlihat mudah, tetapi yang paling mulia dan besar adalah membangun rumah tangga yang penuh kebahagian dan kemenangan.
“Doa ini dimaksudkan agar keluarga ananda Dhany Hermawan selalu diberikan keberkahan. Mudah-mudahan rumah tangganya mencapai tingkat kebahagian,” sebut Haries.
Menurut dia, perkawinan merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa. Sebab, tidak semua orang bisa merasakan apa yang ananda Dhany rasakan saat ini. “Semoga Allah memberi berkah padamu di saat rumah tanggamu dalam keadaan harmonis, dan semoga Allah (tetap) memberi berkah padamu disaat rumah tanggamu terjadi kerenggangan (prahara), dan semoga Dia (Allah) mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan,” ucap Haries dalam doanya kepada calon mempelai pria.
Selain itu, malam Mappacci merupakan acara yang hidmat, penuh doa dan restu dari para hadirin, handai tolan, keluarga dan para sesepuh atau sinisepuh. Semoga doa restu para hadirin dapat mengukur kebahagiaan kedua pasangan ananda Dhany Hermawan dan Nabilla Nur Islami dalam membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.
“Yaitu rumah tangga yang bahagia, penuh rasa cinta dan kasih sayang, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Baetti Jannati” yang artinya Rumahku adalah Surgaku,” pungkas Haries.
Adapun upacara Mappacci sendiri adalah salah satu upacara adat bugis, yang dalam pelaksanaannya menggunakan daun pacar (dau pacci). Pacci adalah salah satu jenis tumbuhan yang dalam bahasa Indonesia disebut tumbuhan pacar dan dalam bahasa latin disebut Lawsania Alba. Daun pacci yang ditumbuk halus / dilumatkan sampai halus disebut pacci dikaitkan dengan kata “paccing” dalam bahasa bugis artinya suci / bersih.
Upacara adat Mappacci dilaksanakan pada acara Tudang Mpenni (malam pacar), yaitu menjelang pelaksanaan akad nikah / Ijab Kabul esok harinya. Istilah Mappacci di Makassar disebut Amata Korontigi (Akkorontigi) di Bulukumba / Sinjai disebut Mappanre ade.
Acara ini adalah rangkaian acara tradisional dalam proses pernikahan adat di Sulsel yang dilaksanakan pada malam hari sebelum proses akad nikah.
Dengan demikian pelaksanaan upacara mappacci mengandung makna/simbol akan kebersihan atau kesucian. Utamanya kesucian hati calon mempelai menghadapi hari esok, memasuki bahtera rumah tangga, melepas masa gadisnya dan masa remajanya (masa lajangnya). (pank).