SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperoleh anugerah penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim sebagai Tokoh Peduli Penyiaran tahun 2019.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Ketua KPID Jatim, Afif Amrullah saat malam Anugerah Penyiaran KPID Award 2019 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (30/10) malam.
Dalam sambutannya, Ketua KPID Jawa Timur, Afif mengatakan Khofifah dinilai sangat peduli dan telah memberi banyak kontribusi terhadap dunia penyiaran di Jawa Timur. Salah satu contohnya, kata dia, Khofifah kembali menghidupkan Anugerah Penyiaran KPID Award setelah enam tahun terakhir mengalami kevakuman.
Anugerah KPID sendiri merupakan bentuk apresiasi terhadap pelaku industri media yang ada di Jawa Timur bahwa mereka sudah bekerja dengan baik dan kreatif serta inovatif dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.
Selain itu, juga sebagai upaya KPID meningkatkan kualitas isi siaran yang ada di Jawa Timur, yang bermuara pada hadirnya siaran yang bermanfaat sekaligus berkualitas, sehingga bisa menjadi nilai positif bagi masyarakat Jatim.
“Dulu, anugerah penyiaran ini setiap tahun diadakan, namun sudah enam tahun terakhir vakum karena berbagai problem. Alhamdulillah, pada tahun ini di kepemimpinan Ibu Khofifah kami bisa mendapat kesempatan dan juga dukungan yang luar biasa, bahkan mengizinkan Grahadi dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan acara,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyambut penghargaan tersebut dengan rasa syukur. Menurutnya, penghargaan ini harus dijadikan pemacu pemprov Jatim untuk mendorong dunia penyiaran di Jatim agar semakin maju, inovatif dan kreatif sekaligus dapat membangun suasana “Jogo Jawa Timur” yang aman, nyaman, dan kondusif, ditengah berbagai tantangan di era sekarang.
“Terima kasih kepada seluruh pelaku industri siaran baik televisi maupun radio serta media pada umumnya dan rekan-rekan dari jajaran PWI dan jurnalis. Kami menyampaikan terimakasih berkat komitmen yang kuat dari pemimpin media di Jawa Tinur untuk menjaga suasana Jogo Jawa Timur agar kondusif, dapat kita lakukan bersama,” katanya.
Khofifah menambahkan, menjaga suasana Jogo Jawa Timur di era sekarang tidak mudah, sebab seiring berkembangnya teknologi informasi (TI), muncul tiga tantangan besar yang harus dihadapi. Yaitu, era pasca kebenaran (post truth), era disrupsi, serta kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI). Mari kita ambil positifnya dan kita buang negatifnya.
“Ketiganya memiliki keterkaitan langsung dengan dunia penyiaran, baik audio, maupun audio visual. Karena itu, momentum ini harus dijadikan sebagai bagian penting untuk terus melakukan dan menjaga agar kita bisa melakukan ricek dari seluruh produk siaran, sebelum dipublish,” tegasnya.
Melalui momentum Anugerah Penyiaran ini, lanjut Khofifah, diharapkan seluruh insan penyiaran untuk saling bergandengan tangan, guna membangun penguatan agar objektivitas dari sebuah siaran, baik audio, maupun audio visual, dapat terjaga otentisitasnya, sebelum dipublish dan disimak oleh masyarakat luas.
Selain itu harus dapat bersinergi dengan berbagai pihak agar dunia penyiaran sebagai bagian dari sarana informasi yang akurat dan paling dibutuhkan masyarakat sebagai referensi ditengah-tengah arus informasi yang begitu deras
“Momen anugerah penyiaran seperti ini, akan menjadi bagian yang bisa menjadikan mereka berfastabiqul khairat, atau berlomba-lomba menuju kebaikan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga mengumumkan bahwa Jatim telah terpilih sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS) ke-XII pada Tahun 2020 mendatang. Karena itu, dirinya meminta kepada seluruh insan media untuk menyambut berita bahagia ini, dengan menyiapkan para insan media yang mencintai dunia olahraga dan menjadi atlit untuk berlaga di ajang tersebut serta meraih prestasi sebaik-baiknya dan jangan lupa pers bisa membawa Jawa Timur lebih maju lagi dengan adanya event nasional Porwanas nanti.
“Saya minta agar seluruh rekan pers yang akan bertanding nanti sebagai atlet di Porwanas untuk mempersiapkan diri. Saya berharap sebagai tuan rumah, kita bisa memperoleh juara umum. Kami juga telah berkoordinasi dengan DPRD Jatim, supaya proses untuk penyiapan ini bisa di dukung dalam RAPBD 2020 yang akan datang,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam acara ini, KPID Jatim memberikan berbagai penghargaan kepada insan penyiaran di Jatim, diantaranya adalah penghargaan untuk Program Religi Radio dan TV terbaik, Program Talkshow Radio dan TV terbaik, Program Unggulan Radio LPPL terbaik, Program Lokal TV SJJ-Nasional terbaik, dan Program Berita TV terbaik serta Lifetime Achievement.
Kemudian, diserahkan pula penghargaan untuk Program Inspirasi Muda Radio dan TV terbaik, Penyiar dan Presenter Talkshow Radio dan TV terbaik, serta Program Wisata Budaya Jatim untuk Radio dan TV terbaik.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 undangan, yang terdiri dari Forkopimda Jatim, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh komunikasi, para insan media, baik cetak, televisi, online, dan radio, serta para wartawan dari berbagai media. (AF)