HALUT – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mewujudkan budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK), Kantor Imigrasi Tobelo Kemenkumham Maluku Utara menyelenggarakan Workshop Budaya Pelayanan Prima, pada Senin (14/03).
Kepala Kantor Imigrasi Tobelo Agung Pramono, membuka kegiatan tersebut yang diikuti oleh seluruh ASN dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Kanim Tobelo.
Agung mengatakan, dengan berlandaskan Pancasila, BerAKHLAK menjadi fondasi kokoh dalam penguatan budaya kerja ASN yang profesional dan solid.
Untuk itu, Kantor Imigrasi Tobelo optimis tumbuh di atas fondasi tersebut untuk mencapai tujuan bersama yang mengerucut pada Visi Misi Indonesia Maju yang dicanangkan pemerintah.
“Kalian para ASN harus bangga, karena ASN diberi pengakuan dan penghargaan yang adil, diberi kesempatan meningkatkan kompetensi seluas-luasnya, dan diberi kesempatan terbuka untuk berkarier. Maka dengan BerAKHLAK kalian bisa menjadi orang-orang yang lebih bisa dipercaya oleh masyarakat,” ungkap Agung.
Agung menyampaikan bahwa, sebagai pelayan publik para ASN Kantor Imigrasi Tobelo juga harus dapat memahami apa itu budaya pelayanan prima.
“Maksud dari kegiatan ini agar para ASN dapat memahami cara melayani, berkomunikasi yang efektif, serta cara menangani komplain masyarakat,” terang Agung.
Menurut Agung, sebagai abdi negara, para ASN harus memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, karena ini merupakan hal yang mutlak dilakukan.
Pelayanan yang prima, lanjut kata Agung, tak hanya soal melayani, tetapi lebih dari itu tujuannya adalah untuk menciptakan serta mendorong budaya kerja yang produktif dan kompetitif.
“Jadi kalian (para ASN,red) yang ingin berkembang dan maju harus memberikan pelayanan yang maksimal dengan kepuasaan tertinggi pada masyarakat, karena mereka (masyarakat,red) punya hak untuk mendapatkan layanan yang prima (service excellence),” tegas Agung.
Selain itu, sistem pelayanan publik yang efisien dan efektif juga menuntut kalian para ASN, untuk terus melakukan pembenahan dalam berbagai segi baik sumber daya manusia maupun budaya kerja.
“Saya berharap berbagai aspek dari paparan pengembangan budaya layanan prima yang menjadi materi pada workshop ini, bisa menjadi ajang untuk menuju pelayanan publik yang lebih baik lagi,” pungkas Agung.
Sementara itu, Customer Service Officer (CSO) Bank Mandiri Tobelo, Andrew Korompis Ngala selaku narasumber acara workshop ini menambahkan bahwa, sebagai pemberi layanan, sangatlah penting untuk menghormati pemohon dengan menggunakan kalimat yang positif dalam suatu percakapan.
Dijelaskan Andrew, pelatihan ini menjadi bagian dari meningkatkan kemampuan para ASN, termasuk keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
“Senantiasa menjaga nama baik diri dalam mewakili organisasi dengan memberikan kesan yang sehat dan teratur dalam pandangan pertama,” tandas Andrew. (*)