SURABAYA – Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Timur (Jatim), Dwi Astutik mendukung program Bunda PAUD Surabaya tentang “Surabaya Bebas Kekerasan Pada Anak”.
Hal itu disampaikan Dwi Astutik saat menjadi narasumber pada acara pertemuan dengan Bunda PAUD Kota Surabaya, OPD dan organisasi mitra PAUD seperti GOPTKI, Forum PAUD, HIMPAUDI, IGRA, Dewan Pendidikan, Ormas Muslimat, Aisiyah dan organisasi profesi juga akademisi, pada Selasa (22/3).
Pada Perpres RI Nomor 60 tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai upaya pengembangan anak usia dini dalam memenuhi kebutuhan esesial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis dan terintegrasi.
Untuk terpenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh meliputi pemberian layanan pendidikan yang terintegrasi dengan layanan kesehatan dan gizi, Dwi Astutik menegaskan bahwa, pengasuhan dan perlindungan agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan tindak diskriminatif.
“Kota Surabaya harus bebas dari kekerasan terhadap anak dan ini perlu kerja bareng semua elemen masyarakat. Surabaya harus ramah anak. Hal ini diciptakan mulai dari rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Menurutnya, tercatat Data LPA Jatim tahun 2021, Surabaya masih menempati posisi pertama untuk kasus kekerasan terhadap anak, total 47 kasus dan rata-rata kasus kekerasan di Jatim terjadi di rumah sebanyak 60 kasus dari data yg di himpun.
“Menyusul sekolah 58 kasus dan jalanan tercatat 48 kasus. Penguatan keluarga dan pengasuhan menjadi sangat penting,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bunda PAUD Surabaya yang dipimpin oleh Rini Eri Cahyadi itu telah meresmikan aplikasi Si Bunda (Sistem Informasi Bunda Paud) pada Rabu (9/2/2022) lalu.
Aplikasi Si Bunda tersebut untuk memudahkan komunikasi antara Bunda PAUD Kota Surabaya dengan Bunda PAUD Kecamatan dan Kelurahan. Selain itu, juga sebagai sarana informasi Gerakan PAUD HI di seluruh Kecamatan dan Kelurahan.
Fungsi aplikasi Si Bunda ini merupakan sarana komunikasi digital, untuk Bunda PAUD untuk memberikan informasi kegiatan dan permasalahan di masyarakat terkait dengan layanan pengembangan anak usia dini.
“Surabaya selain sebagai Kota literasi juga berharap sebagai barometer Nasional Gerakan PAUD HI. Untuk itu, dengan disiapkan sistem layanan kerja aplikasi sibunda.go.id dapat memberi informasi profil Bunda PAUD se-Kota Surabaya, pokja PAUD, rencana dan implementasi program,” pungkas Dwi Astutik. (*)