JAKARTA – Direktur Utama (Dirut) PT Pan Arcadia Capital Irawan Gunari, diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) pada kasus mega skandal dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya Putera (Persero), pada Rabu (15/1/2020) sore.
Irawan diperkisa sebagai salah satu saksi pada perusahaan manajer investasi pengelola reksa dana. Berdasarkan pengamatan awak media, Irawan keluar dari Gedung Bundar Kejagung pada 18.01 WIB. Namun tampak masuk kembali ke dalam gedung Kejagung. Dari pantauan, sosoknya keluar lagi pada 18.09 WIB.
“Maaf maaf saya enggak bisa ngasih [pernyataan], maaf, maaf, maaf saya enggak bisa,” katanya kepada wartawan.
“Mohon maaf mohon maaf, Nggak ada apa apa, engga ada yang saya katakan. Saya enggak terlibat apa-apa,” tegasnya lagi.
Mengacu situs resmi Pan Arcadia Capital, Irawan Gunari adalah direktur utama perusahaan manajemen investasi tersebut. Dia lulus dari Universitas Advent Indonesia pada tahun 1979.
Irawan Gunari memiliki pengalaman dalam bidang keuangan dan perbankan serta pasar modal. Mengawali kariernya sebagai Credit Analyst hingga Senior Vice President Divisi Corporate Finance dan Capital Market pada PT First Indonesian Finance and Investment Corporation (Ficorinvest).
Setelah itu dia memimpin beberapa perusahaan sekuritas sejak tahun 1990 seperti PT Ficor Sekuritas Indonesia, PT T A Ongko Securities, PT Asia Kapitalindo Securities dan PT Niaga Sekuritas.
Dia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Dhanawibawa Manajemen Investasi sejak awal pendiriannya pada tahun 2011, sebelumnya dia adalah direktur utama induk perusahaan yakni PT Dhanawibawa Arthacemerlang.
Adapun pemeriksaan hari ini dilakukan kepada enam orang saksi, semuanya dari perusahaan aset manajemen atau manajer investasi (MI), mereka adalah:
1. Irawan Gunari, Direktur PT Pan Arcadia Capital
2. Ratna Puspitasari – Mantan Marketing PT GAP Asset Management
3.Arifadhi Soesilarto – Mantan Direktur Pemasaran PT GAP Asset Management
4. Ferro Budhimeilano – Direktur PT Pool Advista Asset Management
5. Frery Kojongian – Direktur PT MNC Asset Management
6. Alex Setyawan WK – Direktur PT Sinar Mas Asset Management
Sebelumnya, Direktur Utama PT Sinarmas Asset Management Alex Setyawan WK juga selesai diperiksa Kejagung. Dia keluar dari Gedung Bundar Kejagung pada pukul 17.30 WIB. Saat keluar gedung Bundar, Alex tampak menggunakan kemeja putih bergaris biru muda.
Namun , Alex enggan memberikan keterangan satu kata pun kepada awak media yang sudah menunggu. Termasuk ketika ditanya alasan pemanggilan, objek pertanyaan yang ditanyakan penyelidik hingga berapa lama pemeriksaan.
Alex menjadi orang pertama yang keluar lewat lobi Gedung Bundar Kejaksaan Agung. Setelah itu baru tampak Irawan.
Sedangkan satu hari sebelumnya, Selasa (14/1/2020) Kejagung juga sudah melakukan penahanan terhadap lima orang.
Kelimanya adalah Dirut PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Jiwasraya periode Januari 2013-2018 Hary Prasetyo, mantan Direktur Utama Jiwasraya periode 2008-2018 Hendrisman Rahim dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.
Usai resmi ditahan, kelimanya akan menjalani penahanan selama 20 hari. Namun untuk tempat penahanannya dipastikan bakal berbeda.
“Proses berikutnya kami masih terus bekerja mengumpulkan alat bukti guna kesempurnaan berkas perkara dan setiap saat kami evaluasi perkembangan perkara,” jelas Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus), Adi Toegarisman kepada wartawan, Selasa (14/1/2020). (red)