KUPANG – Kebakaran kembali terjadi di Pasar Oeba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (18/8/2020) malam.
Informasi yang diperoleh kebakaran kali ini merupakan yang keenam kalinya. Kebakaran di kawasan Pasar Oeba ini terjadi sekira pukul 22.00 Wita.
Sejauh ini, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) sedang berjibaku memadamkan kobaran api. Belum diketahui penyebab serta kerugian kerugian yang melanda Pasar Oeba ini. Pasar Oeba juga pernah terbakar pada tahun 2018, 2009, dan 2004.
Tahun 2018, sebuah rumah toko (Ruko) di kawasan Pasar Oeba, Kota Kupang terbakar, Selasa (13/2/2018) sore. Api diduga berasal dari arus pendek listrik yang menghanguskan bagian lantai II rumah tersebut.
Ruko yang terdiri dari dua lantai itu dihuni oleh tiga kepala keluarga. Di bagian lantai I ruko tersebut merupakan sebuah toko yang menjual sembako dan peralatan rumah tangga.
Ketika peristiwa kebakaran terjadi, rumah dalam keadaan kosong. Tidak ada korban jiwa dan kerugian materiil belum bisa diperkirakan.
Salah seorang warga di sekitar Pasar Oeba, Randi Wadu, mengatakan kebakaran itu terjadi sekitar Pkl.15.00 Wita, akibat meledaknya kompor gas.
Sementara pihak kepolisian menduga kuat bahwa kebakaran tersebut akibat sambaran api yang muncul akibat hubungan pendek arus listrik.
Bangunan dua lantai itu dihuni sekitar tiga kepala keluarga yang menempati lantai atas, sementara lantai pertama difungsikan sebagai toko untuk berjualan.
Ia mengatakan, namun kebakaran tersebut tidak menelan korban jiwa karena tidak ada orang yang berada di dalam bangunan itu ketika peristiwa naas itu terjadi.
Saat kebakaran terjadi penghuninya sedang berjualan di tempat lain, sementara ada satu penghuni yang menjadi saksi mengatakan api muncul akibat adanya listrik yang mengalami kosleting.
Sementara itu, pada tahun 2009 silam, Pasar Oeba juga pernah terbakar. Bahkan belasan kios dilahap si jago merah, Senin (12/1/2009).
Belasan kios semi permanen di bagian barat Pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, dilahap jago merah sekitar pukul 21.00 Wita.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksasi mencapai ratusan juta rupiah. Pasar ini sudah empat kali terbakar. Pada tanggal yang sama yakni 12 Januari 2004, pasar Oeba juga terbakar.
Dalam waktu sekejab api yang diduga berasal dari salah satu kios ini menyambar kios di samping kiri dan kanan hingga merambat ke semua kios di sekitarnya. Berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran, api berhasil dijinakkan oleh tiga unit mobil pemadam.
Dalam kondisi panik, sebagian warga berusaha menelepon mobil pemadam kebakaran dan juga PLN untuk memutuskan jaringan. Berselang 15 menit kemudian jaringan listrik dipadamkan.
Begitu juga mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Ketika itu warga mulai membantu petugas untuk memadamkan api.
Peristiwa ini menyebar cepat. Banyak warga terus berdatangan untuk menyaksikan langsung kebakaran itu.
Mereka memadati jalan dan lorong-lorong dalam pasar hingga jalan utama di depan dialer Yamaha Kupang.
Seorang saksi yang juga warga setempat, Gabriel Riwu Kaho, ketika ditemui di lokasi kebakaran semalam mengatakan, belasan kios tersebut rata-rata menjual bahan sembako dan dua warung makan.
Hal senada juga disampaikan seorang sales sembako Toko Nam, Konstan, yang sering mengantar sembako pada belasan kios tersebut.
Menurut Konstan, dari belasan kios itu, Kios Amy paling banyak menjual beras, bahkan dia memiliki gudang di bagian belakang. (red/pk)