KUPANG – Dalam rangka memperingati kemerdekaan yang ke-75 Republik Indonesia, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan, resmi meluncurkan uang baru pecahan Rp75.000, pada senin (17/8/2020).
Gambar anak-anak dengan balutan pakaian adat dalam pecahan uang tersebut, salah satunya berasal dari Kota Kupang, yakni Ananda Saubaki.
Moris Saubaki dan Telly Saubaki-Saudila, orangtua Ananda, saat dikonfirmasi mengaku terkejut dengan hal tersebut.
“Kami terkejut namun sangat bangga. Sebagai orangtua, sangat bahagia dan terharu karna anak saya bisa menghias uang sebagai tanda memperingati HUT Kemerdekaan RI. Ini akan jadi bukti sejarah dari generasi ke generasi. Pokoknya, saya sangat bahagia anak Timor pakai pakaian adat Rote. Ini sama seperti lagu anak Timor main sasando dan bernyanyi bolelebo,” kata Telly saat dikonfirmasi (17/8/2020).
Kepada wartawan ia menceritakan, pada 2019 lalu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur memintanya untuk mengirim foto anaknya yang memakai pakaian adat, agar diteruskan ke Bank Indonesia di Jakarta untuk diseleksi.
“Pihak Bank Indonesia meminta kami untuk mengirimkan foto berpakaian adat, sehingga diteruskan ke kantor pusat untuk diseleksi,” ujar warga Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur itu.
Tely tak menyangka, anaknya Ananda Saubaki terpilih mewakili Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur, dalam sesi pemotretan.
“Jadi dari pihak Perum Peruri datang sendiri ke Kupang dan langsung melakukan pemotongan, pada tanggal 7 Agustus 2019 lalu,” jelasnya.

Karena masih bersifat rahasia, Tely dan Ananda tidak diberitahu tujuan pemotretan itu oleh pihak Perum Peruri.
“Saya juga tidak tahu mau difoto untuk muat dimana atau diadakan, hanya kata mereka masih bersifat rahasia,” ungkap Tely.
Dirinya kaget ketika mengetahui foto anaknya terpampang indah dalam uang kertas baru pecahan Rp75.000, ketika diluncurkan hari ini.
“Hari ini baru saya tahu ternyata setahun yang lalu itu untuk mengisi gambar uang kemerdekaan ke 75 tahun Indonesia merdeka,” terang Tely.
Sementara itu, secara terpisah Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan bahwa ketiga makna filosofis di dalam UPK 75 Tahun RI tersebut terefleksikan dalam disain uang secara utuh.
Peristiwa historikal proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dan berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan menggambarkan wujud mensyukuri kemerdekaan.
Sedangkan keberagaman pakaian adat dan motif kain Nusantara mencerminkan semangat memperteguh kebinekaan.
“Satelit Merah Putih, sebagai jembatan komunikasi NKRI menuju Indonesia Emas 2045 merupakan optimisme menyongsong masa depan gemilang,” ungkap Perry. (Ran)